Jumat, 10 Januari 2014

Siklus Hidrologi

                  Siklus Hidrologi
Pergerakan air di permukan Bumi yang dinamakan siklus air.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
  • Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
  • Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut
Siklus hidrologi
1.     air laut atau air yang ada di darat menguap, uap tersebut kmudian naik ke langit berkumpul di udara untuk kemudian terjadi proses kondensasi menjadi gumpalan awan
2.    awan awan yang berkumpul di langi kemudiann mencair sehingga menimbulkan titik titik hujan yang turun di permukaan bumi
3.    sebagian air ada yang langsung mengalir di sungai menuju lauat, ada yang langsung terserap ke dalam perut bumi, dan ada pula yang menggumpal menjadi  es
4.    cadangan air yang ada di permukaan bumi tersebut, kemudian menguap lagi menjadi awanmenggumpal dan kembali turun ke permukaan bumi
5.    begitulah siklus hidrologi berulang ulang sehingga keseimbangan alam tetap terjaga dengan baik.

Secara umum, siklus hidrologi dapat di bedakan menjadi ;
1.     Siklus pendek adalah penguapan terjadi di permukaan laut, terjadi kondensasi, membentuk awan, dan akhirnya terjadi hujan yang akhirnya jatuh lagi.
2.    Siklus sedang adalah penguapan terjadi di permukaan laut, terjadi kondensasi, uap air terbawa oleh awan, kemudian terbentuk awan di atas daratan, terjadi hujan di daratan, dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.
3.    Siklus panjang adalah penguapan terjadi permukaan laut, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, kemudian jatuh  sebagai salju, terbentuk gleser, mengalir  ke sungai, dan selanjutnya kembali lagi ke laut.

2. Jenis – Jenis Air

Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
  1. Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita                   bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
          a. Air Tanah Preatiskembali lagi ke laut.
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
          b. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.


 2. Air Permukaan


  Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu    a. Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.
b. Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.

3. Zona Laut Menurut Letak Dan Kedalamannya
a)    Berdasarkan Letaknya
1.     Laut Tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua dan di tepi samudra. Contohnya, Laut Jepang, Laut Kuning, dan Laut Arab.
2.    Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua. Contohnya, Laut Tengah atau Laut Medatirania yang terletak diantara Benua Eropa dan Benua Afrika.
3.    Laut Pedalaman, yaitu laut yang hampir atau seluruh wilayahnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya, Laut Hitam dan Laut Kaspia
b)   Berdasarkan Kedalamannya
1.     Zona Litoral, yaitu wilayah laut yang terletak diantara pasang naik tertinggi dan pasang surut terendah.
2.    Zona Neritik, yaitu wilayah laut yang terletak mulai dari batas air laut terendah sampai kedalaman200 meter.
3.    Zona Batial, yaitu wilayah laut dengan kedalaman 200 meter sampai dengan 4000 meter.
4.    Zona Abisal, yaitu wilayah laut dengan kedalaman lebih dari 4000 meter.
4. Batas Lautan Indonesia
Indonesia membuat peraturan yang jelas dan tegas mengenai batas wilayah perairan laut negara Republik Indonesia. Indonesia menganut persetujuan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati pada tahun 1982. Berdasarkan kesepakatan tersebut wilayah perairan Indonesia meliputi batas laut teritorial, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif.

1.Batas Laut Teritorial

Batas laut teritorial adalah suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau di Indonesia. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar merupakan laut pedalaman. Di dalam batas laut teritorial ini, Indonesia mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini atas izin pemerintah Indonesia.

2. Batas Landas Kontinen

Landas kontinen adalah dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan dari kontinen atau benua. Kedalaman landas kontinen tidak lebih dari 150 meter. Batas landas kontinen diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak paling jauh adalah 200 mil. Kalau ada dua negara yang berdampingan menguasai laut dalam satu landas kontinen dan jaraknya kurang dari 400 mil, batas landas kontinen masing-masing negara ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing. Kewajiban negara ini adalah tidak mengganggu lalu lintas pelayaran damai di dalam batas landas kontinen.

3. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pada tanggal 13 Desember 1957 Pemerintah Indonesia mengeluarkan deklarasi yang dikenal dengan nama Deklarasi Juanda yang melahirkan Wawasan Nusantara. Di dalam deklarasi itu ditentukan bahwa batas perairan wilayah Indonesia adalah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau sampai titik terluar. Pada tanggal 21 Maret 1980 Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia sepanjang 200 mil, diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut. Pada zona ini Indonesia memiliki hak untuk segala kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam permukaan laut, di dasar laut, dan di bawah laut serta mengadakan penelitian sumber daya hayati maupun sumber daya laut lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar